Sejarah SMAN 1 Karangkobar

 

Untuk lebih mengenal sebuah nama “SMA Negeri 1 Karangkobar” tentunya kita harus mengetahui awal mula berdirinya. Tigapuluh tiga tahun sudah SMA Negeri 1 Karangkobar berdiri, kiranya telah banyak memberikan nilai kegunaan, baik secara edukatif, institutif, inspiratif maupun dari segi rekreatif. Sehingga sudah selayaknya bila kita mengetahui hari lahir SMA Negeri 1 Karangkobar. Dengan keterbatasan sumber informasi, maka saya mencoba untuk menulis sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 1 Karangkobar.

Karangkobar adalah sebuah desa dan merupakan sebuah Kecamatan di pegunungan utara Kabupaten Banjarnegara. Pada saat itu mata pencaharian utama masyarakat Karangkobar adalah mayoritas sebagai seorang petani dengan tingkat SDM yang rendah. Keinginan untuk membenahi diri seiring perkembangan zaman, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Tingkat SDM yang rendah disebabkan karena tingkat pendidikan yang dimiliki masyarakat Karangkobar sangat rendah. Kepedulian akan pentingnya pendidikan belum disadari oleh banyak masyarakat. Bahkan sangat sedikit warga yang mau dan mampu untuk menempuh pendidikan hingga tingkat SMP, banyak di antara mereka yang tidak atau putus sekolah saat jenjang SD. Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki juga mengakibatkan tidak adanya pekerjaan yang layak didapatkan masyarakat pada saat itu. Sedikitnya lowongan pekerjaan yang mau menerima lulusan sekolah dasar atau sekolah menengah pertama membuat masyarakat untuk memilih menjadi seorang petani dengan pengetahuan seadanya.

Keadaan ekonomi yang tidak ada perkembangan  terus dirasakan oleh warga masyarakat, hingga akhirnya mereka sadar bahwa untuk meningkatkan taraf hidup dan mendapatkan pekerjaan yang layak, mereka juga harus memperbaiki tingkat pendidikan mereka agar dapat bersaing dengan orang lain dalam dunia pekerjaan. Hingga akhirnya dengan semangat gotong royong masyarakat bersatu untuk mendirikan sebuah sekolah lagi dengan tingkat yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA). Gerakan masyarakat tersebut didukung oleh banyak pihak seperti pejabat daerah, kedokteran, kepala Sekolah Dasar dan Menengah Pertama yang terjun langsung menjadi guru di sekolah baru tersebut.

Salah satu tokoh yang berperan penting dalam pendirian SMA di Karangkobar adalah (Alm) Bapak Nur Cholis, Bsch., beliau merupakan putra asli Karangkobar yang pada saat itu menjabat sebagai guru di SMA Negeri 1 Banjarnegara. Beliau bersama Pejabat daerah dan warga masyarakat memperjuangkan berdirinya SMA Negeri di wilayah Karangkobar. Perjuangan tersebut tidak sia-sia karena setelah itu pada tahun 1972 berdiri SMA Pemda yang bertempat di SMP Negeri 1 Karangkobar. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan siang hari hingga sore hari, dimulai pukul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB karena harus bergantian gedung dengan siswa SMP. Jumlah siswa kurang lebih sebanyak 90 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Kemudian pada tahun 1978 SMA Pemda berubah nama menjadi SMA PGRI dengan jabatan kepala sekolah diampu oleh Bapak Sugito, BA.

Dengan semakin berkembangnya peminatan masyarakat untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas, berdasarkan SK Mendikbud tanggal 13 Juli 1985, didirikanlah SMA Negeri 1 Karangkobar dengan bapak Drs. Kadi Wuryanto selaku yang menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah. Dengan adanya SK tersebut maka setiap tanggal 13 Juli ditetapkan dan diperingati sebagai hari lahir atau Hari Ulang Tahun SMA Negeri 1 Karangkobar.

 

SMA Negeri 1 Karangkobar dibangun di wilayah Doglong yang mana tanah tersebut berasal dari tanah Bengkok milik desa berupa Tegalan yang kemudian dibeli oleh pemerintah dan menggantikan tanah Bengkok tersebut ditempat yang lain. Dengan demikian pada tahun 1985 terdapat 2 sekolah menengah atas yang berdiri yaitu SMA PGRI dan SMA Negeri 1 Karangkobar.

Proses pembangunan gedung yang cepat dan dirasa dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif pada tahun 1987, SMA Negeri 1 Karangkobar semakin maju dilihat dengan semakin banyaknya siswa yang masuk sekolah tersebut. Persaingan mendapatkan siswa antara SMA PGRI dan SMA Negeri 1 Karangkobar gencar dilaksanakan. Namun peminatan masyarakat akan masuk Sekolah Menengah Atas lebih cenderung untuk memilih SMA Negeri 1 Karangkobar. Hingga akhirnya sampai pada tahun 1992, SMA PGRI resmi ditutup karena tidak mendapatkan siswa. Dan SMA Negeri 1 Karangkobar berdiri hingga sekarang.

Adapun Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMA Negeri 1 Karangkobar dari waktu ke waktu adalah :

a. Drs. Kadi Wuryanto (1986 – 1992)

b.  Siswadi, B.A (1992 – 1994)

c. Drs. Samhudi (1994 – 1995)

d. Drs. Ali Mursidi (1995 -1998)

e. Drs. Supriadi (1998 – 2002)

f. Drs. Amiyanto (2002 – 2004)

g. Drs. Tujiyo (2004 – 2006)

h. Drs. Ibnu Ashar (2006 – 2009)

i. Drs. Yusuf Hary Cahyono (2009 – 2012)

j. Drs. A. Juanidi A., M,M. (2012 – 2014)

k. Drs. Amin Shodiq (2014 – 2019)

l. Muhlasin, S,pd (2019 – sekarang)

SMA Negeri 1 Karangkobar adalah salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Banjarnegara dilihat dari prestasinya baik di bidang akademik maupun dalam bidang nonakademik. Pembangunan gedung, peningkatan sarana dan prasarana terus ditingkatkan demi menunjang proses kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, dengan demikian tujuan SMA Negeri 1 Karangkobar untuk meluluskan dan meloloskan peserta didik masuk Perguruan Tinggi dengan predikat terbaik akan tercapai.

Sejalan dengan perkembangan sekolah, SMA Negeri 1 Karangkobar juga berusaha menata diri untuk terus menjadi sekolah unggulan dengan mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan (sekolah adiwiyata). Semangat kepedulian terhadap kelestarian lingkungan terus dipupuk dengan berbagai kegiatan sebagai komitmen sekolah terhadap kelestarian sumber daya alam hayati.

SMA Negeri 1 Karangkobar beralamat di Jalan Leksana Nomor 25 Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Dan secara geografis SMA Negeri 1 Karangkobar Kabupaten Banjarnegara terletak di ketinggian 1.015 m di atas permukaan laut, ± 25 Km ke arah utara dari pusat kota.